Ngaku Muslim Kok Liberal?

Kamis, 28 April 2011

Dipublikasikan pada Senin, 18 April 2011 | 7:52

O. Solihin Sebagai muslim, sudah sepantasnya berpikiran, berperasaan, berperilaku yang mencirikan pribadi seorang muslim. Lagian, ngapain juga ada definisi dan istilah berbeda jika ciri-cirinya sama pada semua hal yang sudah dibedakan. Maka, ketika ada istilah muslim (termasuk mukmin), fasik, munafik, dan bahkan musyrik dan kafir, jelas ada maksudnya. Nggak bisa disama-samain bahwa semua itu benar atau semua salah. Kalo gitu nggak usah ada definisi aja. Betul? Coba, apa yang mendasari bahwa kamu bisa membedakan antara harimau, beruang, burung, anjing, kucing, dan gajah? Bisa karena bentuknya, bisa karena perilakunya, bisa karena sifatnya dan sejenisnyalah sehingga hewan-hewan tersebut diberikan nama berbeda karena perilaku dan karakternya berbeda. Lalu, jika ada yang bilang bahwa harimau dan gajah sama aja, baik perilaku dan karakternya, kira-kira apa yang akan kamu lakukan kepada orang yang nyampein pernyataan seperti ini? Aneh!

DPR= Dewan Pengkhianat Rakyat?

Jumat, 08 April 2011

[Al Islam 551] Salah satu isu hangat belakangan ini adalah rencana DPR membangun gedung baru. Awalnya, DPR beralasan karena gedung DPR yang ada saat ini mengalami ‘kemiringan’ beberapa derajat. Berikutnya DPR beralasan karena gedung yang ada saat ini sudah tidak memadai; ruangan masing-masing anggota DPR sudah terasa sempit, apalagi ada penambahan staf ahli masing-masing anggota DPR di setiap ruangan.

Rencana awal, pembagunan gedung itu akan menghabiskan biaya sekitar Rp 1,8 triliun rupiah. Saat masyarakat menganggap besarnya biaya itu terlalu mahal, DPR pun men”diskon”nya beberapa kali hingga menjadi hanya Rp 1,138 triliun saja saat ini.

KHILAFAH BANI UMAYYAH
I. Pendahuluan
Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam untuk umat Islam sedunia. Para fukaha menta'rifkan Khilafah sebagai: ri’âsatun ‘âmmatun li al-muslimîn jamî‘ fî ad-dunyâ li iqâmati ahkâmi syar‘i al-Islâmi wa hamli ad-da‘wah al-islâmiyy ilâ al-‘âlam. (kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia unt menegakkan hukum syariah Islam dan mengemban dakwah ke seluruh dunia).
Sepanjang sejarah khilafah tidak semuanya lurus. Khalifah adalah manusia yang juga bisa menyimpang dari islam. Namun, penyimpangan perilaku khalifah dari hukum syariah bukan karena kesalahan sistem Khilafahnya. Karena itu kalau ada khalifah yang terbunuh, yang salah bukanlah sistem khilafahnya, tetapi tindakan pembunuhan itulah yang menyimpang dari hukum syariah.
Sebagai bagian dari khazanah masa lalu, sejarah panjang perjalanan islam telah membentuk suatu peradaban yang mengalami pasang surut. Hal ini tampak dalam hadis Nabi yang menjelaskan tentang keadaan dan kondisi umat islam, yang dalam hal ini Nabi cirikan dengan keadaan para penguasanya. Setidaknya beliau

TAFSIR SURAT ALI IMRAN AYAT 110

METODE DAN TUJUAN DAKWAH
1. PENDAHULUAN
Allah telah memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman agar berpegang teguh kepada tali Allah, dan mengingatkan meraka akan nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan kepada mereka untuk merukunkan hati mereka pada ukhuwah islamiyah, lalu Allah memperingatkan mereka jangan sampai seperti orang-oran ahlul kitab yang selau menantang dan berbuat maksiat. Sekaligus, Allah mengancam mereka bila berbuat begitu dengan siksaan yang pedih.
Mengingat keadaan umat islam yang diciptakan sebagai sebaik-baik umat sudah seharusnya hal-hal yang menguatkan panggilan mereka ini jangan terlepas dari diri mereka, karena hal ini adalah keistimewaan dari umat islam, hal ini tidak akan bisa dicapai melainkan dengan jalan memelihara (mengikuti) perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-laranganya.
Allah telah memberikan keistimewaan pada umat islam bila umat islam melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar dan Allah juga memuji umat islam bahwa umat islam adalah umat yang terbaik yang dilahirkan didunia.
2. PENJELASAN
Didalam surat Ali Imran ayat 110 Allah berfirman:

[49] Keistimewaan Nabi SAW dan Istri-istrinya





Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang Mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu mau berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah) (TQS al-Ahzab [33]: 6)
Di hadapan kaum Muslim, Rasulullah menempati kedudukan istimewa. Atas seizin Allah SWT, semua perintah dan larangan beliau wajib ditaati. Bahkan kaum Muslim diperintahkan mencintai beliau melebihi kecintaan terhadap diri mereka sendiri. Sebagian keistimewaan itu pun merembet kepada istri-istrinya. Tentu hanya dalam perkara-perkara tertentu saja. Perkara ini dengan gamblang dijelaskan ayat di atas. Di samping kedudukan Nabi SAW, ayat ini juga menjelaskan kedudukan kaum kerabat dalam soal pewarisan harta.

 
 
 

Free Ebook Down Load

score blog

survey

 
Copyright © dakwah tiada henti